9/24/2013

Buku Habibie-Ainun di Sanghai

Kisah cinta tidak hanya dicipta oleh pujangga dalam puisi maupun prosanya atau komponis dalam lirik dan nada lagunya, seorang scientist seperti Prof. Dr. Ing. Bacharudin Jusuf Habibie yang pernah menjadi orang nomer satu di Indonesia ini pun bisa menceritakan perjalanan cintanya dengan indah hingga buku Habibie-Ainun begitu disukai dan telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, baru-baru ini dalam bahasa mandarin diluncurkan 13 september lalu di Sanghai.
 

Acara peluncuran buku tersebut tidak dipungut biaya saya mendapat undangan sehari sebelumnya dari whatsapp berantai yang dikirimkan teman, bertempat di Sanghai Gallery of Art letaknya berada di daerah wisata The Bund yang banyak dikunjungi turis, jika menggunakan subway kita bisa berhenti di stasiun east nanjing lalu berjalan kaki karena lokasi gedungnya tidak begitu jauh.

Saya dan beberapa teman datang lebih awal, duduk dideretan kursi yang masih kosong sedangkan sebagian yang lain telah penuh terisi tamu bukan hanya masyarakat Indonesia tapi juga orang Cina pribumi dan dari mancanegara lainnya. Acara dimulai dengan sambutan dari istri mantan duta besar Cina di Indonesia Prof. Deng Junbing yang menterjemahkan buku Habibie-Ainun, kemudian Cherie Lim pimpinan Three of The Bund 
"Saya merasa terharu setelah membaca kata demi kata, buku ini mencerminkan Indonesia yang begitu mencintai dan menghormati kaum perempuan" 

Pak Habibie dan Prof. Deng Junbing

Penulisan buku Habibie-Ainun adalah obat bagi kesembuhan fisik dan jiwa, setelah Bu Ainun wafat Pak Habibie mengalami kesedihan yang begitu dalam, kehilangan energi positif yang tumbuh berkembang dan saling timbal balik bersama Bu Ainun, dari mulai kehidupan pernikahannya yang dari tidak punya apa-apa, hingga banyak keberhasilan lainnya yang tak terhitung telah beliau raih. Degan menulis seperti mengembalikan kekuatan energi positif dalam dirinya. 

Acara peluncuran buku diakhiri dengan penandatanganan dan saya pun mendapat buku Habibie-Ainun versi bahasa mandarin plus tulisan tangan Pak Habibie jadi kenangan berharga yang bersejarah.



8 comments:

  1. ow..ow...senangnya bisa dapat tandatangan pak Habibie :)

    ReplyDelete
  2. Iya tanda tangan paling bersejarah :)

    ReplyDelete
  3. senang ya ketemu langsung, dapat tanda tangan juga, ga foto sekalian kah?? hehe
    salam kenal ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe gak sampai foto bareng, Pak Habibie nya kabur, salam kenal juga :)

      Delete
  4. keren ya? saya baru tahu kalo buku Ainun dan Habibi diterjemahkan ke dlm beberapa bahasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak santi, udah diterjemahkan ke bhs inggris, jerman, arab, mandarin katanya menyusul bahasa belanda

      Delete
  5. Ngga foto bareng Pak Habibie mba?

    ReplyDelete
  6. waahhh...buku Ainun dan Habibie makin laris ya, bukan cuman di Indonesia saja tp sampe di luar juga. oh, sempat salaman ama Pak Habbie gak tuh..., biar ketularan pinter hehe....salam kenal

    ReplyDelete